SENI LUKIS ABSTRAK KONTEMPORER INDONESIA
PENDAHULUAN
Dalam seni kontemporer, abstraksi digunakan untuk menggabungkan citra dan representasi dengan material, menciptakan ungkapan yang lebih personal dan menghadirkan pengalaman baru bagi para pengamat seni melalui penyederhanaan bentuk. Abstraksi memungkinkan seniman untuk mengungkapkan makna batin mereka, dengan menekankan sensibilitas dan intuisi mereka dalam melihat fenomena serta mengekspresikan pengalaman pribadi.
Seniman kontemporer sering mengambil inti dari fenomena yang mereka amati, namun seni tersebut sering kali dianggap sebagai permainan semantik belaka. Meskipun sulit didefinisikan, seni kontemporer dipengaruhi oleh perspektif estetika pascamodern. Abstraksi membebaskan pikiran dari keterikatan dengan dunia fisik sehari-hari dan mengeksplorasi emosi serta kehidupan batin. Seni memiliki kekuatan emosional yang harus digunakan untuk memberi makna batin, sehingga seniman harus mampu menggali kembali ekspresi spiritual mereka.
Penggunaan abstraksi dalam seni adalah upaya untuk mengeksplorasi ranah batin individu, mencari esensi kemanusiaan dalam dimensi spiritual. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejarah perkembangan seni lukis abstrak kontemporer di Indonesia serta dinamika wacana yang mengitarinya.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka, yang fokusnya adalah pada buku-buku dan sumber-sumber kepustakaan lainnya. Data diperoleh melalui tinjauan literatur dari buku-buku yang relevan dengan topik pembahasan. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif, dengan prosedur kegiatan dan teknik penyajian final yang bersifat deskriptif. Penelitian dilakukan di Perpustakaan Pusat dan kampus FSRD Institut Seni Indonesia Surakarta, serta beberapa perpustakaan daerah lainnya yang menyediakan data sekunder. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendekatan historis untuk mengkaji sejarah perkembangan seni lukis abstrak di Indonesia, serta pendekatan sosiologis untuk memahami teori dan dinamika wacana seni lukis abstrak kontemporer Indonesia guna mendapatkan pemahaman komprehensif tentang dimensi spiritualitas yang melingkupinya.
Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer yang berupa buku-buku yang membahas definisi, sejarah, dan dinamika wacana seni lukis abstrak kontemporer di Indonesia beserta dimensi spiritualitas yang muncul dalam karya-karyanya, dan sumber data sekunder seperti artikel ilmiah, laporan jurnalistik, dokumen, dan dokumentasi karya yang berkaitan dengan seni lukis abstrak kontemporer di Indonesia. Metode analisis isi digunakan untuk menganalisis semua pembahasan tentang sejarah perkembangan seni lukis abstrak kontemporer di Indonesia dan dinamika wacana yang melingkupinya.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan beberapa metode, antara lain: (1) Metode Induktif, di mana kesimpulan umum ditarik dari data yang memiliki unsur-unsur kesamaan; (2) Metode Deduktif, di mana data yang dapat menguatkan pengertian umum dicari; (3) Metode Deskriptif, yang digunakan untuk mendeskripsikan segala hal yang berkaitan dengan pokok pembicaraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai faktor-faktor sifat-sifat serta hubungan dua fenomena yang diselidiki.
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, dijelaskan bagaimana abstraksi telah mengalami berbagai perkembangan dan pengaruh selama abad kedua puluh, dan tetap relevan dalam seni selama era postmodern. Pada awal abad ke-20, abstraksi mencerminkan pemikiran, ketakutan, dan keinginan paling dalam dari masing-masing seniman. Ini adalah aspek-aspek yang menjadi kebutuhan batin, yang Kandinsky percaya akan memberikan makna spiritual pada karya seni. Di dalam masyarakat kontemporer, seni semakin dipengaruhi oleh teknologi baru dan dipengaruhi lebih kuat oleh produksi massal dan konsumerisme.
Dengan meneliti esai Kandinsky 'On the Spiritual in Art' yang telah ada hampir seratus tahun, gagasan-gagasan yang diajukan Kandinsky pada waktu itu masih relevan dalam seni kontemporer. Meskipun mungkin tertutup oleh dominasi komersial dalam banyak seni kontemporer, untuk menghargai gagasan spiritualitas yang sering diabaikan ini, kita perlu benar-benar terlibat dengan seni itu sendiri. Ini membutuhkan waktu dan keterlibatan yang mendalam dengan seni, tetapi juga memerlukan bentuk seni yang memungkinkan interaksi yang dalam.
Melalui penelitian ini, penulis telah menunjukkan bahwa teori abstrak awal yang diajukan oleh Kandinsky masih relevan dalam seni abstrak kontemporer. Dengan fokus pada sarana internal dan eksternal untuk menciptakan seni, terutama penekanan pada sarana internal yang dijelaskan oleh Kandinsky sebagai kebutuhan batin, telah menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip ini tercermin dalam karya-karya seniman kontemporer Indonesia. Para seniman ini secara aktif menciptakan karya seni yang dapat menjangkau perasaan dan emosi penonton, menghubungkan dunia internal dengan dunia eksternal. Seni yang mencapai hal ini memiliki pengaruh yang signifikan pada penontonnya, menguatkan keyakinan Kandinsky tentang pentingnya kebutuhan batin dalam seni spiritual.
Komentar
Posting Komentar